by

Kolaborasi Polipangkep dan SMK Melalui Konsorsium Politeknik Ciptakan Inovasi Solar Sel Terapung

POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP- Upaya pengembangan desa wisata berbasis ekonomi kreatif di Sulawesi Barat semakin mendapat perhatian serius melalui kolaborasi strategis antara perguruan tinggi vokasi dan satuan pendidikan menengah kejuruan. Tim KATALISATOR KEMITRAAN BERDIKARI Wilayah Sulawesi Barat yang terdiri dari konsorsium lima politeknik – Politeknik Bosowa (sebagai ketua), Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Politeknik Indonesia, dan Politeknik Dewantara – menggandeng SMK Negeri 1 Rangas dalam kegiatan riset dan inovasi teknologi di Desa Orobatu, Kabupaten Mamuju, 17 April 2025.

Melalui kegiatan yang merupakan bagian dari program riset strategis skema emas yang diinisiasi oleh Kemdiktisaintek dan LPDP, tim ini mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Tangkapan Melalui Inovasi Solar Sel Freezer Box Terapung dan Pengolahan Produk Perikanan Berkelanjutan untuk Kelompok Nelayan Pesisir Desa Orobatu.” Riset ini tidak hanya berfokus pada teknologi energi terbarukan, tetapi juga pada proses pengolahan hasil laut melalui pengasapan ikan untuk menciptakan produk bernilai tambah tinggi.

Ketua tim riset, Dewi Andriani, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menerapkan hasil penelitian langsung ke masyarakat. “Kolaborasi ini bukan sekadar sinergi antar lembaga pendidikan, tetapi bentuk nyata implementasi teknologi tepat guna bagi masyarakat. Energi terbarukan dan inovasi pengolahan hasil laut seperti rumah asap ikan portabel kami rancang agar bisa memperkuat perekonomian lokal secara berkelanjutan,” ujarnya saat membuka kegiatan di Water Park Desa Orobatu. Tim riset memfokuskan kegiatan pada pemasangan dan perbaikan sistem instalasi panel surya untuk freezer box terapung yang akan disimpan di perahu yang digunakan oleh nelayan dan freezer darat yang digunakan di BUMDES Mandiri Orobatu, yang digunakan nelayan untuk menyimpan hasil tangkapan ikan agar tetap segar lebih lama. Umar Muhammad, tim di bidang instalasi listrik dan konversi energi, menjelaskan bahwa sistem yang dirancang mampu untuk mengubah energi matahari menjadi listrik untuk mendukung operasional alat pendingin tanpa bergantung pada jaringan listrik konvensional. “Dengan sistem ini, nelayan bisa bekerja lebih efisien, hasil tangkapan lebih terjaga, dan potensi kerugian karena pembusukan bisa ditekan,” paparnya.

Alang Sunding, tim di bidang perancangan mekanik yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, menambahkan bahwa sistem freezer terapung yang akan diimplementasikan ini sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan. “Kami desain sistem ini agar bisa diterapkan di atas kapal nelayan. Praktis, hemat energi, dan bisa langsung digunakan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan di tengah laut,” jelasnya.

Tak hanya teknologi energi terbarukan, kegiatan ini juga menampilkan demonstrasi penggunaan rumah asap ikan portabel, yang dipimpin oleh Mahyati dari Politeknik Negeri Ujung Pandang dan Rahmaniar dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Rumah asap ini digunakan untuk mengolah ikan menjadi produk setengah jadi yang tahan lama dan memiliki nilai jual tinggi, yaitu bajabu ikan asap.

Muhammad Ali Arsyad, sebagai tim di bidang pengolahan hasil perikanan, turut mengarahkan proses pengasapan agar sesuai dengan kaidah sanitasi dan mutu produk. “Kami memastikan proses pengolahan yang baik, higienis, dan sesuai standar agar produk ini bisa menembus pasar oleh-oleh khas daerah dan memberi dampak ekonomi positif bagi ibu-ibu pengolah di desa,” tuturnya.

Dalam kegiatan ini, tim riset juga melibatkan siswa-siswi SMK Negeri 1 Rangas yang didampingi langsung oleh guru pembimbing, Minarti. Siswa terlibat dalam proses instalasi, pencatatan data teknis, serta pendampingan masyarakat dalam penggunaan alat. “Ini adalah pengalaman belajar luar biasa. Anak-anak dapat melihat langsung bagaimana teknologi yang mereka pelajari bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Minarti.

Pemerintah Desa Orobatu menyambut baik kehadiran program ini. Kepala desa, Maslim, dalam pernyataannya via telepon menyatakan, “Kami merasa terbantu dan termotivasi. Teknologi seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kami yang sebagian besar adalah nelayan dan pengolah hasil laut. Harapan kami, ini menjadi langkah awal untuk menjadikan Orobatu sebagai desa wisata perikanan yang maju dan mandiri.”

semangat kolaboratif antara perguruan tinggi vokasi, SMK, dan masyarakat, kegiatan riset inovasi di Desa Orobatu ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi pendidikan dan teknologi dapat menghadirkan solusi konkret bagi penguatan ekonomi lokal. Melalui pemanfaatan energi terbarukan dan pengolahan hasil perikanan yang inovatif, Desa Orobatu tidak hanya bergerak menuju kemandirian energi dan ketahanan pangan, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk menjadi desa wisata berbasis ekonomi kreatif yang berdaya saing di masa depan.

Melalui kegiatan ini, kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi, SMK, dan masyarakat tidak hanya memperkuat kapasitas teknologi lokal, tetapi juga membuka jalan menuju ekosistem ekonomi kreatif yang berbasis potensi perikanan dan energi terbarukan. Desa Orobatu kini semakin siap melangkah sebagai desa mandiri energi dan unggul dalam produk olahan khas daerah.

News Feed