POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Produk riset unggulan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) bertajuk ZAPA EMAS BERDIKARI mendapatkan apresiasi langsung dari Direktur Fasilitasi Riset LPDP, Ayom Widipaminto, pada ajang Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 yang berlangsung di Sasana Budaya Ganesha ITB, Bandung, pada 7-9 Agustus 2025.
Produk ini merupakan hasil riset dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari dengan skema Ekonomi Mandiri Sejahtera, yang didanai oleh LPDP pada tahun 2024. Dalam kunjungannya, Ayom Widipaminto menegaskan komitmennya untuk menggali potensi, keberlanjutan, dan dampak riset bagi masyarakat.
Di hadapan Ayom Widipaminto, Dr. Zulfitriany D. Mustaka, SP., MP., Ketua Tim Riset Polipangkep, memaparkan berbagai inovasi yang dihasilkan, antara lain: Prototipe project industri Zat Pewarna alam dengan mesin penunjang produksi yang dirakit dan diuji yaitu berupa mesin Praktis Berdikari (mesin pengering rak otomatis), mesin pengurai Twenty One Blades (mesin pengurai sabut kelapa dengan 21 mata pisau), Inovasi ekstraksi dan zero waste residu dengan metode fermentasi untuk mengurai kembali ampas ZPA menjadi pupuk dan media tanam.
Keunggulan dari inovasi ini tidak hanya terletak pada teknologi yang dihasilkan, tetapi juga pada konsep keberlanjutan yang diusung. Pendekatan zero waste memastikan bahwa limbah dari proses produksi tetap dapat dimanfaatkan kembali, dan menambah nilai manfaat bagi petani maupun pelaku industri kreatif berbasis alam.
Tidak hanya itu, pada konvensi ini Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran menyatakan kesiapan berkolaborasi dengan Polipangkep dalam riset terkait Zat Pewarna Alam dan Serat Alam, yang akan melibatkan tiga kampus sekaligus.
Bank Indonesia pun siap memberikan dukungan untuk riset kolaborasi ini, sekaligus mendampingi pengembangan riset pewarna alam Polipangkep di tahun 2026.
Prestasi Polipangkep semakin diperkuat dengan rekomendasi dari Direktur Minat dan Sains-Teknologi (MinatSaintek) yang menetapkan produk riset Polipangkep sebagai salah satu lokasi kunjungan peraih Nobel pada pelaksanaan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri mendatang.
Dengan apresiasi yang diterima di ajang bergengsi ini, Polipangkep semakin mengukuhkan komitmennya untuk terus berkembang sebagai pusat inovasi vokasi yang adaptif, relevan, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.



