by

Kuliah Umum Jurusan Peternakan Polipangkep : Peran Kolaborasi dan Inovasi Teknologi Tingkatkan Produktivitas Peternakan

POLIPANGKEP.AC.ID, Pangkep- Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) mengadakan kuliah umum yang bertujuan memperdalam Peran Kolaborasi dan Inovasi Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas Peternakan, diselenggarakan di New LT Gedung Terintegrasi Polipangkep, 26 Februari 2025.

Kuliah umum ini mengusung tema “Optimalisasi Produksi Peternakan melalui Kolaborasi dan Inovasi Teknologi,” yang dihadiri langsung  oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, Para Dosen dan Mahasiswa Jurusan Peternakan. Selain itu, menghadirkan Narasumber yaitu drh. Nurlina Saking, M.Kes., MH merupakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan.

Dr. Ir. Harifuddin, M.Si. selaku Ketua Jurusan Peternakan pertama polipangkep mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang inovasi teknologi yang semakin berkembang dalam sektor peternakan. 

Dalam kesempatan ini yang membuka kegiatan, Wakil Direktur Bidang Akademik Polipangkep, Adam S.Pi., M.Si mengucapkan “Terima kasih kepada kepala dinas peternakan dan kesehatan hewan  atas kehadirannya di Polipangkep dalam membawakan materi, saya juga mengapresiasi kepada jurusan peternakan setiap semester melakukan Kuliah umum yang sangat penting untuk mahasiswa karena semua kegiatan peternakan dibutuhkan di Indonesia. Saya harap semoga materi yang dipaparkan nanti dapat bermanfaat serta memperoleh pengalaman,”ungkapnya.

Dalam sambutannya, drh. Nurlina Saking, M.Kes., MH selaku narasumber utama menyampaikan bahwa peternakan memiliki peran penting  strategi dalam ketahanan pangan dan ekonomi. Agar Indonesia terus maju maka membutuhkan mahasiswa atau generasi penerus, melalui kuliah umum ini dapat memberikan pemahaman tentang peran kolaborasi dan inovasi teknologi dalam meningkatkan produktivitas peternakan.

Nurlina menerangkan dalam materinya bahwa Inovasi teknologi yang digunakan di Indonesia saat ini yaitu sensor dan Internet of Things  (IoT) untuk pemantauan kesehatan ternak.

“Keuntungan optimalisasi produksi dengan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, pengurangan biaya operasional, peningkatan kualitas hasil ternak, mengurangi resiko penyakit dan kematian ternak serta daya saing produk peternakan Sulawesi selatan meningkat,”terangnya.

“Sinergi antara pemerintah, akademisi dan pelaku usaha sangat penting, adopsi teknologi dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan, peternakan didorong untuk terus mengembangkan kapasitas dan pengetahuan,”tutupnya.

News Feed