POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP- Kolaborasi International Center for Research in Agroforestry (ICRAF) antara Program studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Pangan (TPTP) dan Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura (TPTH) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) mendukung penguatan gizi masyarakat dalam bertanam sayuran pada media bermikoriza dengan menerapkan beberapa alternatif sistem irigasi untuk mitigasi kekeringan melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) di Desa Latellang, Kabupaten Bone, 21 Agustus 2024.
Abdimas ini bertujuan untuk sosialisasi kepada masyarakat desa latellang agar memahami teknis budidaya sayuran sawi dan mengaplikasikan pupuk hayati mikoriza dengan beberapa metode penyiraman menggunakan sistem irigasi tetes dan kapiler serta membandingkannya dengan metode konvensional. Kegiatan ini dihadiri oleh tim peneliti ICRAF yakni M. Syahrir, S.TP., M.P. dan Sumilia, S.P., M.P. , Tim Dosen TPTH dan Dosen TPTP Polipangkep serta mahasiswa TPTP dan TPTH.
Dr. Zahraeni Kumalawati, S.P., M.P selaku Dosen TPTP mengatakan bahwa ICRAF telah berkolaborasi bersama polipangkep diantaranya, pertama; kegiatan MBKM yang bertema abdi desa diikuti oleh mahasiswa angkatan 33 dan 34 selama 1 tahun selesai pada juli lalu, kemudian kedua; kegiatan penelitian mulai mei-agustus dan sementara menyelesaikan laporan hasil penelitian, lalu ketiga; kegiatan Abdimas agustus ini.
“Mahasiswa tidak hanya belajar mandiri tetapi juga bersosialisasi untuk menerapkan keterampilan serta kompetensi yang dimiliki dan dapat melakukan penyuluhan kepada petani untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan dengan cara penanaman sayuran sawi di dataran rendah yang menggunakan pupuk hayati/organik, menggunakan metode irigasi tetes, kapiler dan curah melalui penyiraman biasa,”jelasnya.
Tidak hanya itu beliau juga mengharapkan “Kegiatan ini tercapai dan terlaksana dengan baik, kami senang bisa saling berkolaborasi dan melengkapi bersama pihak ICRAF dalam melakukan penelitian maupun pengabdian bersama. Untuk ke depannya, semoga meningkatkan penerapan pertanian yang ramah lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta lebih cerdas menyiasati perubahan iklim yang cenderung tidak stabil atau singkatnya menjadi petani sejahtera yang cerdas iklim.”
Dr. Kafrawi, S.P., M.P. Selaku dosen Prodi TPTH dan Ketua Tim Peneliti Kolaborasi penelitian mengharapkan bahwa kerjasama ini dapat diteruskan karena meningkatkan pengetahuan petani beradaptasi terhadap perubahan iklim global.
Selain itu, Muh. Dzulkifly Ashan, S.P., M.Si, dosen prodi TPTH juga mengatakan “Petani masih belum mengenal betul berbagai pilihan teknologi untuk bertani pada kondisi minim air sehingga teknologi yang diajarkan pada kegiatan Abdimas ini dapat diadopsi oleh petani Desa Latellang yang memang seringkali mengalami kekeringan,” ungkapnya.
“Tim peneliti ICRAF sangat membantu kegiatan ini bahkan menyiapkan kuesioner untuk mendapatkan umpan balik dari petani. Menurut tim peneliti ICRAF yang terlibat pada kegiatan mengatakan bahwa tanggapan masyarakat pada kegiatan Abdimas ini sangat baik. Mereka sangat antusias untuk mengadopsi teknologi yang diajarkan, apalagi sebelumnya mereka belum pernah bercocok tanam sawi hijau yang ternyata dapat tumbuh subur pada demplot yang telah diperlihatkan pada petani setempat,”tutupnya.