by

Dosen Agroindustri Politani Pangkep Lahirkan Paten Pupuk Hayati Konsorsium Rizobakteri

POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Dosen Program Studi (Prodi) Agroindustri Politeknik Pertanian (Politani) Pangkep, Dr. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, SP. MP, secara resmi memperoleh Sertifikat Paten Konsorsium Rizobakteri untuk Peningkatan Viabilitas dan Kualitas Kokon Ulat Sutera, dari Kementerian Hukum dan HAM RI. Hak paten tersebut diperoleh Zulfitriany bersama Prof. Baharuddin, Prof. Gemini Alam, Dr Melina, Nurmujahidin dan Ahmad Yani.

Sertifikat Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI tersebut, diserahkan dalam acara Layanan Paten Terpadu (Patent One Stop Service) Perguruan Tinggi/Litbang/Pelaku Usaha, yang dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel, Rabu (5/6/2024).

Zulfitriany mengungkapkan, paten ini merupakan buah perjuangan selama dua tahun menguji kemampuan aplikasi konsorsium rizobakteri terhadap respon tanaman murbei saat menjalani Program Doktor di Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Dimana, pupuk hayati ini memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kualitas daun murbei dengan tingkat efektifitas penggunaan konsorsium rizobakteri terhadap luas daun murbei sebesar 64,69% dan tingkat efektifitas penggunaan konsorsium rizobakteri terhadap bobot daun sebesar 120%.

“Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa terdapat empat gejala penyakit yang menyerang pertanaman murbei yang diberi perlakuan konsorsium Rizobakteriyaitu, Aecidium mori, Phyllactinia sp, Cercospora moricola, dan mosaik dan tujuh gejala penyakit pada perlakuan tanpa konsorsium Rizobakteri yaitu MuVBV, mosaic, Aecidium mori, Cladosporium sp., bercak batang, Aspergillus sp., dan Fusarium, sp,” terang dosen yang juga merupakan dosen luar biasa Universitas Islam Makassar (UIM) ini, Kamis (6/6/2024).

Kemudian, lanjut Zulfitriany, konsorsium rizobakteri dapat meningkatkan viabilitas dan kualitas kokon ulat sutera yaitu menurunkan tingkat mortalitas dengan tingkat efektivitas 89,17%, meningkatkan kemampuan mengokon dengan tingkat efektivitas 11,02-15,45%, meningkatkan persentase kulit kokon hingga 25,44% dan menghasilkan kokon dengan kualitas kelas A.

Ke depannya, sebagai dosen Agroindustri Politani Pangkep sekaligus Kepala Teaching Factory Produk Non Pangan Agroindustri Politani Pangkep,Zulfitriany bertekad akan mengangkat produk-produk non pangan bidang pertanian, peternakan dan perkebunan unggulan di Sulsel melalui TEFA yang dipimpinnya akan menjadi Industri yang siap untuk pasar ekspor tahun 2026.

“Strategi yang dapat dilakukan adalah bersama institusi kampus Politani Pangkep dan dukungan Pemda kabupaten/kota, Pemprov Sulsel serta mitra akan bersinergi dalam pengembangan dan penguatan kualitas produk industri non pangan yang siap menyentuh pasar global,” pungkasnya.

(rif)

sumber : https://upeks.co.id/2024/06/dosen-agroindustri-politani-pangkep-lahirkan-paten-pupuk-hayati-konsorsium-rizobakteri/#google_vignette

News Feed