POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Seminar nasional dengan tema “Multifunctional Agriculture For Food, Renewable Energy, Water, and Air Security. Pertanian Multifungsi untuk Ketahanan Pangan, Energi, Air, dan Udara” telah sukses digelar oleh Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Politani) pada Kamis, 29 September 2022.
Gelaran seminar nasional ini merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-34 Politani Pangkep. Direktur Politani Pangkep, Dr. Darmawan, M.P dalam welcome speechnya mengungkapkan bahwa ajang ini merupaka wadah untuk bertukar informasi yang dapat melahirkan kolaborasi riset dalam menguatkan bidang pangan.
“Kebutuhan pangan menjadi sesuatu yang penting hari ini dan akan datang. Oleh karenaitu, kita sama-sama perlu mengupayakan ketersediaan pangan yang sehat. Potensi sumber daya alam menjadi bagian yang dikelola untuk menghasilkan dan memproduksi pangan, tak terkecuali bagaimana mengamankan lingkungan kita, termasuk air dan udara”, tuturnya.
Lebih lanjut Darmawan menjelaskan semoga tema yang diangkat dalam seminar ini dapat memberikan kontribusi terhadap inovasi dan teknologi terhadap pengelolaan pangan yang sehat dan berkualitas. “Mudah-mudahan seminar ini menjadi bagian dalam menguatkan hasil-hasil riset yang telah kita lakukan terutama dalam bidang pangan dan dapat disebarluaskan secara nasional”, harapnya.
Pada kesempatan ini pula, Direktur mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk mensukseskan kegiatan seminar nasional, khususnya kepada para pembicara utama, sivitas akademika Politani Pangkep, para pemakalah dan peserta seminar, LPPM Politani Pangkep, serta teristimewa kepada Ketua Panitia beserta jajaran panitia yang telah berupaya maksimal dalam menghelat acara.
Kegiatan yang diadakan setiap tahunnya dibawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ini menghadirkan beberapa narasumber secara blended dan disiarkan langsung melalui kanal youtube Polipangkep TV.
Hadir secara Virtual Keynote Speaker atau Pembicara utama dalam seminar ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA.
Sandiaga Uno mengapresiasi Politani Pangkep yang telah menyelenggarakan seminar nasional dengan tema yang sangat menarik.
“Tentunya seminar ini sangat bermanfaat dan memberikan informasi yang up to date mengenai dunia pertanian. Kami berharap ada terobosan dari segi kelestarian alam dan lingkungan. Pertanian harus dikelola secara berkelanjutan dengan orientasi kepada keberlanjutan ekonomi, social kemanusiaan, dan keberlanjutan alam”, paparnya.
Lebih lanjut Sandi menjelaskan bahwa pertanian merupakan sektor yang paling banyak membuka lapangan kerja.
“Pertanian menjadi sektor yang paling hits dalam menunjang pariwisata dari segi produk seperti agrowisata maupun dalam rantai pasok kebutuhan pariwisata, terutama kuliner dan industri makanan. Parekraf senantiasa mendukung Petani local dengan mengadakan pelatihan untuk mendorong ketersediaan rantai pasok yang dapat mendukung sektor pariwisata”, tambahnya.
Menparekraf menawarkan bentuk kerjasama dengan Politani Pangkep untuk memaksimalkan potensi pangan berupa seafood atau produk-produk perikanan danpertanian yang juga merupakan produk unggulan Kabupaten Pangkepdan Sulawesi Selatan pada umumnya.
Sandi berharap agar hasil-hasil riset bidang pertanian ini dapat direalisasikan dalam keberlanjutan untuk ketahanan pangan masa depan, “Bukan hanya top the top, tetapi work the top. Bagaimana kita berkolaborasi, bekerja, dan berkontribusi secara nyata”, tegasnya.
Pertanian dan Ketahanan Pangan dari Perspektif Pembicara Seminar Nasional
Seminar berskala nasional ini sangat menarik karena membahas kontribusi bidang pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dengan pembicara yang luar biasa. Pembicara pertama yaitu Sekretaris Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Dr. H. Wartanto, M.M yang hadir secara langsung di kampus Politani Pangkep mewakili Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Dr. Kiki Yuliati, M.Sc.
Sesaat setelah tiba di kampus Politani Pangkep, Wartanto segera bergabung dalam Seminar Nasional di Gedung IPTEKS Politani Pangkep dan menyampaikan materi Transformasi Pendidikan Tinggi Vokasi Menuju Peningkatan Kualitas Daya Saing dan Kemandirian Bangsa Bidang Pertanian Melalui Petani Muda.
Dalam paparannya, Wartanto mendorong Politani Pangkep untuk menghasilkan SDM dan mengajak kaum muda menjadi petani milenial yang memanfaatkan teknologi modern. Pengembangan pertanian cerdas (smart farming) berbasis teknologi IoT memerlukan inovasi dan kreativitas dari kaum petani muda.
Pembicara kedua yaitu Prof. Yasuyuki Ishii dari Fakultas Pertanian Universitas Miyazaki Jepang yang memaparkan tentang budidaya rumput tropis sebagai industri masa depan. Pemaparan Guru Besar asal Jepang ini sangat diapresiasi oleh para peserta seminar, “Nice presentation Prof. Ishii and thank you Politani Pangkep for the invitation to attend this seminar. Best regards for Prof. Ishii”, ungkap salah satu peserta bernama Lizah Unpad di kolom chat platform zoom.
Ketua Dewan Pakar MasyarakatP erikanan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. sebagai pembicara ketiga memaparkan materi tentang “Peningkatan Peran Politeknik Pertanian Negeri Pangkep Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional”.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Rokhmin Dahuri mendorong Politani Pangkep untuk berkolaborasi mewujudkan kedaulatan pangan nasional. “Pangan adalah hak azasi manusia, karena menentukan tingkat kesehatan, kecerdasan, kualitas SDM, dan kemajuan suatu bangsa. You are, what you eat (Anda adalah apa yang Anda makan)”, ungkapnya.
Lebih lanjut Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University ini menyebutkan empat indikator kinerja kedaulatan pangan nasional. Produksi pangan, khususnya bahan pangan pokok lebih besar dari konsumsi nasional, setiap warga Negara di seluruh wilayah NKRI mampu mendapatkan bahan pangan pokok yang bergizi, sehat, dan mencukupi sepanjang tahun.Petani, nelayan, peternak dan pelaku usaha dapatsejahtera. “Tidak kalah pentingnya, semua hal di atas itu harus berkelanjutan (sustainable),” tuturnya.
Selanjutnya, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc selaku pembicara keempat yang mengangkat tentang tantangan dunia maritime di era anthropocene. “Planet kita ini telah menjadi korban dari kemajuan teknologi. Penguatan ekonomi tidak harus mengorbankan lingkungan. Ini merupakan hal fundamental yang harus dijawab oleh ilmu pengetahuan”, ungkap Rektor Universitas Hasanuddin itu.
Semangat Para Panitia Sukseskan Seminar Nasional
Kesuksesan Politani Pangkep menggelar seminar nasional yang mempertemukan para ilmuwan dari berbagai ranah tidak terlepas dari perjuangan Panitia Seminar Nasional. Tim yang dinakhodaioleh Dr. Nurmiaty, M.P ini telah melakukan berbagai persiapan kurang lebih satu bulan menjelang pelaksanaan kegiatan.
Persiapan kegiatan dikemas dalam berbagai rapat panitia, baik daring maupun luring, gladi kotor, serta gladi bersih. “Melalui Gladi ini, diharapkan segenap panitia dapat memahami tupoksi masing-masing, ” ujar ketua Panitia saat ditemui pada H-1 pelaksanaan seminar.
Setelah acara sukses dihelat, Nurmiaty mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim atas kerja keras dan kerja cerdasnya dalam mengawal pelaksanaan seminar nasional itu.
Di akhir acara, panitia menyajikan video yang bejudul “Ketika Ketika di Seminar Nasional” yang berisi konten unik gaya panitia saat acara berlangsung. Ada MC yang kreatif, ada operator zoom yang serius hingga melantai, bahkanberbaring di lantai.
Pembantu Direktur 1 Bidang Akademik yang menutup acara menyampaikan harapannya mengenai pelaksanaan seminar Politani Pangkep agar dapat berkembang menjadi skala internasional dan mengapresiasi panitia yang berhasil menghadirkan satu pembicara internasional dalam seminar itu, yakni Prof. YasuyukiIshii dari universitas Miyazaki Jepang.
Terakhir sebagai penutup, disajikan video testimony pemakalah terbaik pada Seminar tahun sebelumnya dan pengumuman pemakalah terbaik dari setiap room yang berjumlah 10 room presentasi. Pemakalah terbaik berhak mendapatkan reward yaitu sertifikat sebagai pemakalah terbaik dan uang tunai.(*)