Menuju Politeknik University, Polipangkep Gelar Workshop Percepatan Transformasi Bentuk dan Nama Institusi

Ragam58 views

POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Komitmen Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) dalam menyiapkan transformasi kelembagaan terus diperkuat melalui penyelenggaraan Workshop Percepatan Transformasi Bentuk dan Nama Institusi, berlangsung di Hotel Mercure Makassar, pada Jumat, 26 Desember 2025.

Workshop ini digelar sebagai tindak lanjut atas arahan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi terkait perubahan nomenklatur institusi. Lebih dari sekadar forum diskusi, kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka untuk menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan mengenai arah, tahapan, dan kesiapan Polipangkep dalam menjalani proses transformasi kelembagaan.

Narasumber dalam kegiatan ini, di antaranya adalah Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA, Prof. Dr. Mursalim, M.Sc, serta Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Dr. Muhammad Yusran Lalogau, S.Pi., M.Si. Beragam perspektif yang disampaikan memberikan gambaran utuh, baik dari sisi tata kelola perguruan tinggi maupun peran pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan tinggi.

Workshop ini juga dihadiri oleh jajaran pimpinan Polipangkep, mulai dari Direktur dan para Wakil Direktur, Ketua dan Sekretaris Senat, Kepala Pusat dan Kepala Unit, Kepala Bagian dan Subbagian, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, hingga Ketua Ikatan Keakraban Alumni (IKA) Polipangkep. Kehadiran lintas unit dan pemangku kepentingan ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam mengawal arah perubahan institusi.

Direktur Polipangkep, Prof. Dr. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Si, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan secara resmi, menyampaikan bahwa workshop ini menjadi momentum penting untuk melakukan konsolidasi institusional secara sistematis dan berbasis data.

“Workshop ini tidak hanya membahas percepatan transformasi, tetapi juga menekankan kesiapan institusi secara utuh, mulai dari aspek akademik, sumber daya manusia, organisasi, keuangan, hingga infrastruktur,” ujarnya.

Lebih lanjut, Beliau menegaskan bahwa transformasi kelembagaan merupakan proses bersama yang membutuhkan keterlibatan seluruh unsur institusi.

“Keberhasilan transformasi ini tidak ditentukan oleh satu orang atau satu unit kerja, melainkan oleh komitmen kolektif kita semua untuk memperkuat kontribusi Polipangkep bagi pembangunan daerah dan nasional,” tegasnya.

Dalam sesi pemaparan, Prof. Dr. Ir. Budimawan, DEA, Sekretaris Senat Universitas Hasanuddin, menyoroti pentingnya kesesuaian nomenklatur dan kelembagaan perguruan tinggi agar tetap selaras dengan regulasi serta prinsip tata kelola yang baik. Diskusi ini semakin diperkaya oleh Prof. Dr. Mursalim, M.Sc, Direktur Polipangkep Periode 2011–2014, yang berbagi pengalaman dan pandangan sebagai penasihat senior kelembagaan.

Sementara itu, Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi. Menurutnya, kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

Diskusi berlangsung secara terbuka dan interaktif, dengan fokus pada bagaimana proses transformasi kelembagaan dapat dijalankan secara bertahap, terukur, dan tetap menjaga mutu pendidikan vokasi.

Melalui workshop ini, Polipangkep berharap sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, alumni, dan seluruh sivitas akademika dapat memperkuat fondasi transformasi kelembagaan yang inklusif dan berkelanjutan.

News Feed