Tim Riset Polipangkep Raih Penghargaan Terbaik pada The Inclusive Innovation Repertoire 2025

Berita22 views

POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Tim Riset Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) meraih Penghargaan Tim Periset Program Berdikari Terbaik pada ajang The Inclusive Innovation Repertoire 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Pada 20 Desember 2025.

Kegiatan ini merupakan Repertoar Saintek atau Jejak Langkah Riset yang menampilkan capaian, pembelajaran, serta praktik baik pemanfaatan sains dan teknologi berbasis dampak. 

Acara dibuka oleh Menteri Dikti Saintek, Prof. Brian Yuliarto, yang menegaskan bahwa inovasi harus tumbuh bersama masyarakat dan menjadi solusi atas persoalan nasional.

Direktur Polipangkep, Prof. Dr. Mauli Kasmi, S.Pi., M.Pi., hadir langsung bersama Tim Riset Program Berdikari yang terdiri dari Dr. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, S.P., M.P. dan Siti Muriyana, S.T.

Penghargaan diberikan kepada Tim Riset Polipangkep atas keberhasilan inovasi ZAPA Emas (Zat Pewarna Alam Ekonomi Mandiri Sejahtera) yang menunjukkan dampak nyata, antara lain peningkatan pendapatan mitra sebesar 26 persen, kenaikan nilai jual produk hingga 30 persen, pelibatan 18 keluarga, 31 mahasiswa, serta 840 orang dari 23 komunitas dan organisasi, serta pengolahan lebih dari 100 kilogram limbah pertanian menjadi produk bernilai ekonomi.

Riset ZAPA Emas merupakan kolaborasi Polipangkep, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Politeknik Bosowa, serta telah ditampilkan pada pameran Konvensi Sains, Teknologi, Industri (KSTI) di Bandung pada Agustus 2025.

Dr. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka, menjelaskan bahwa pengembangan ZAPA Emas akan terus diperluas. “Ke depan, riset ini diarahkan pada komersialisasi produk, penguatan kolaborasi riset dengan ITB dan UNPAD, serta pemetaan potensi pewarna alam Indonesia untuk mendukung produksi berkelanjutan,” ungkapnya.

Sementara itu, Siti Muriyana, S.T., menambahkan bahwa Repertoar Saintek 2025 menjadi ruang penting untuk menampilkan jejak langkah sains dan teknologi Polipangkep. Melalui produk ZAPA Emas, limbah pertanian tidak lagi dipandang sebagai sisa produksi, melainkan sebagai sumber nilai tambah yang mampu memberdayakan masyarakat desa dan mendukung ekonomi berkelanjutan.

Direktur Polipangkep, Prof. Dr. Mauli Kasmi, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan bukti komitmen institusi dalam mendorong dosen dan peneliti menghasilkan inovasi yang berdaya guna dan berdampak langsung bagi masyarakat. 

“Prestasi ini diharapkan dapat memperkuat budaya riset terapan serta hilirisasi paten di lingkungan Polipangkep,” ujarnya.

Capaian ini menegaskan komitmen polipangkep dalam mendorong pengembangan riset terapan yang berdampak, memperkuat hilirisasi inovasi, serta memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai mitra. Polipangkep terus berupaya menjadikan sains dan teknologi sebagai solusi nyata bagi masyarakat melalui inovasi berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.

News Feed