POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP— Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) berhasil menjadi pemakalah oral dalam bidang Innovation and Technology for Resilient Aquaculture di International Conference of Aquaculture Indonesia (ICAI)2025 yang diselenggarakan oleh Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) di Hotel Wyndham Surabaya, pada 29–30 Oktober 2025.
Halima Al Zahra dari Program Studi Teknologi Budidaya Perikanan sebagai pemakalah mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul “Method of Producing Planlets through Gracilaria sp. Spores.”
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik produksi planlet rumput laut Gracilaria sp. yang dihasilkan dari spora secara generatif, yang dilakukan di Laboratorium Reproduksi dan Genetika Ikan Polipangkep. Parameter yang memengaruhi pertumbuhan spora meliputi intensitas cahaya, suhu, dan salinitas media kultur.
Rumput laut merupakan komoditas akuakultur yang memiliki peran penting dalam mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat polutan anorganik dan perubahan iklim, sekaligus juga memiliki manfaat untuk sektor pangan, farmasi, kecantikan, dan kegiatan industri lainnya. Selain itu, sebagai sumber bioaktif mengandung antibakteri yang dapat dimanfaatkan untuk produk perikanan agar tidak cepat rusak. Antibiotik alami yang terkandung dalam rumput laut dapat mengendalikan penyakit ikan, sehingga dapat mengurangi penggunaan antibiotik buatan yang dapat berdampak pada manusia.
Halima menyampaikan bahwa Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya rumput laut saat ini adalah ketersediaan benih yang berkualitas dan berkelanjutan. Metode yang paling umum digunakan untuk menyiapkan benih rumput laut melalui cara vegetatif di mana bagian tanaman dipotong (fragmen) kemudian ditanam kembali untuk dibesarkan, tetapi cara ini memiliki kekurangan yaitu kualitas pertumbuhan sangat bergantung pada berat awal dan kondisi kesehatan fragmen yang digunakan sebagai bibit, dan keragaman genetik rendah.
“Metode untuk menghasilkan benih rumput laut berkualitas yang tersedia setiap saat adalah secara generatif melalui spora yang berasal dari peleburan gamet jantan dan betina. Metode ini memungkinkan menghasilkan bibit yang memiliki kombinasi genetik yang beragam. Adanya keragaman genetik membuka peluang untuk mendapatkan individu-individu baru dengan karakteristik unggul yang dapat dipilih dan dikembangkan lebih lanjut. Hal ini penting untuk adaptasi terhadap perubahan lingkungan, ketahanan terhadap penyakit, dan peningkatan kualitas bibit secara alami dalam jangka panjang,”katanya.
Penelitian yang dilakukan berfokus pada pengembangan metode produksi planlet rumput laut Gracilaria sp, melalui proses generatif menggunakan spora. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan ketersediaan benih rumput laut yang berkualitas dan berkelanjutan.
Keikutsertaan mahasiswa Polipangkep dalam konferensi ilmiah internasional ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung Visi Polipangkep menuju Politeknik Kelas Dunia, melalui peningkatan kapasitas akademik dan daya saing mahasiswa di tingkat global.
Nur Rahmawaty Arma, S.Pi., M.Sc., Ph.D selaku Dosen Pembimbing mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian mahasiswa bimbingannya tersebut.
“Saya sangat bangga bahwa akhirnya ada mahasiswa kami yang bisa berkontribusi dalam kegiatan akademik level internasional. Ini akan menjadi nilai tambah dan pengalaman berharga untuk membentuk karakternya dalam berkontribusi bagi industri akuakultur kelak,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ir. Rimal Hamal, M.P turut memberikan apresiasi atas capaian mahasiswa tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi semangat dan dedikasi mahasiswa Polipangkep yang terus berupaya mengembangkan diri di kancah internasional. Prestasi ini sejalan dengan arah pengembangan Polipangkep menuju politeknik berkelas dunia, di mana mahasiswa tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga aktif menampilkan hasil riset dan inovasi di forum ilmiah global,”ungkapnya.
Partisipasi Mahasiwa Polipangkep di ICAI 2025 menjadi bukti komitmen Polipangkep dalam mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam penelitian dan inovasi, serta memperkuat posisi institusi di kancah akademik internasional.




















