POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP – Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (Satgas PPKPT) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) melaksanakan Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi di Gedung New LT Terintegrasi pada Kamis, 25 September 2025.
Acara dibuka secara resmi oleh Paharuddin, ST., M.Si., Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menciptakan atmosfer akademik yang sehat.
“Sebagaimana amanat Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024, setiap perguruan tinggi wajib menghidupkan atmosfer akademik yang aman, bebas dari intimidasi maupun kekerasan. Mari kita dorong komitmen bersama menciptakan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan, agar mahasiswa dapat berkembang dengan penuh rasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Satgas PPKPT Polipangkep, Ir. Ratnasari, M.P., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya formalitas, melainkan gerakan nyata membangun kesadaran bersama.
“Sosialisasi ini diharapkan mampu membuka wawasan kita bersama bahwa setiap bentuk kekerasan memiliki konsekuensi hukum. Dengan pemahaman ini, kita tidak hanya lebih waspada, tetapi juga berkomitmen untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun,” ungkapnya.
Sosialisasi menghadirkan narasumber utama Iman Pasu Hadiarto Purba, S.H., M.H., Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dan Isu Strategis Universitas Negeri Surabaya.
Materi yang dipaparkan meliputi landasan hukum Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024, bentuk dan kategori kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, hingga pencegahannya.
Dalam pemaparannya, Beliau menekankan bahwa regulasi ini hadir untuk melindungi seluruh sivitas akademika, dan keberhasilan implementasinya sangat bergantung pada kesadaran kolektif.
Kegiatan ini dihadiri oleh para Wakil Direktur, Ketua Jurusan, Kepala Pusat, Koordinator Program Studi, dosen, tenaga kependidikan, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai jurusan di Polipangkep. Kehadiran seluruh unsur sivitas akademika tersebut menunjukkan bahwa isu pencegahan kekerasan adalah tanggung jawab bersama.
Suasana acara berlangsung dengan penuh antusiasme. Mahasiswa aktif bertanya seputar kasus yang terjadi di lingkungan kampus, sementara dosen serta tenaga kependidikan ikut berbagi pandangan.
Diskusi interaktif ini menunjukkan tingginya kepedulian Sivitas Akademika Polipangkep terhadap pentingnya menciptakan atmosfer akademik zero kekerasan.
Sosialisasi ini menjadi tonggak penting dalam membangun komitmen bersama mewujudkan kampus aman, inklusif, dan berintegritas. Satgas PPKPT Polipangkep optimis, dengan sinergi semua pihak, lingkungan akademik bebas kekerasan dapat benar-benar terwujud.

