POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP– Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) mengikuti Diklat Basic Safety Training Fisheries (BSTF)-1 di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Jakarta pada tanggal 16 hingga 21 Desember 2024 lalu.
Kegiatan ini diikuti oleh total 18 peserta, yang terdiri dari mahasiswa Prodi Penangkapan Ikan (PI) angkatan 36 sebanyak 7 orang dan 9 orang dari angkatan 37. Terdapat pula 2 orang peserta dari Prodi Pengelolaan Pelabuhan Perikanan (PPP). Seluruh peserta tersebut dari Jurusan Teknologi Kemaritiman (Tekmar) Polipangkep.
Selama pelatihan, para peserta menunjukkan sikap tertib dan disiplin yang patut diapresiasi. Materi pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek keselamatan dasar di sektor perikanan, baik teori maupun praktik lapangan, guna meningkatkan kompetensi dan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja di bidang ini.
Tidak dapat dipungkiri, industri perikanan tangkap menghadapi berbagai risiko kerja, mulai dari cuaca ekstrem, kecelakaan kerja, hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya keselamatan di laut. Pelatihan seperti BSTF menjadi sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan kemampuan yang diasah melalui program ini, mahasiswa sebagai calon ahli nautika kapal penangkapan ikan, dapat lebih siap dalam menghadapi risiko dan menjalankan pekerjaan dengan lebih aman dan efisien.
Para peserta juga mendapatkan pengalaman langsung melalui simulasi keadaan darurat di laut. Dalam sesi ini, mereka diajarkan cara menggunakan peralatan keselamatan seperti jaket pelampung, alat pemadam kebakaran, dan cara bertahan hidup di atas rakit penyelamat. Hal ini menjadi pengalaman berharga yang meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi situasi darurat di dunia nyata.
Selain itu, program ini juga menanamkan pentingnya komunikasi dan kerja sama dalam tim, yang merupakan aspek krusial dalam industri penangkapan ikan. Para peserta diajarkan cara berkomunikasi efektif menggunakan alat komunikasi maritim serta strategi manajemen risiko untuk meminimalkan kecelakaan kerja.
“Alhamdulillah, kegiatan BSTF-1 berjalan lancar. Mahasiswa Polipangkep menunjukkan kedisiplinan dan ketertiban yang sangat baik. Semoga ke depannya program ini bisa diteruskan. Kami siap mendukung untuk pelaksanaan selanjutnya,” ujar Mathius Tiku, S.Pi., M.Si., selaku Kepala Unit Layanan Uji Kompetensi Politeknik AUP Jakarta sekaligus penanggung jawab kegiatan.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang berkesinambungan dalam membangun budaya keselamatan kerja di lingkungan perikanan. Kegiatan ini juga merupakan wujud nyata komitmen Polipangkep dalam mempersiapkan tenaga ahli yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan dunia industri.
Pelatihan serupa diharapkan terus menjadi agenda rutin untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas yang mampu mendukung sektor kelautan dan perikanan secara profesional. Selain itu, pelaksanaan BSTF menegaskan pentingnya menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama di setiap aspek industri penangkapan ikan.