POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP– Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) terus berinovasi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengolah daging ikan gastor menjadi kapsul yang bisa memberikan nilai tambah dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat, termasuk masyarakat di Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
Tidak hanya berinovasi, Polipangkep juga berbagai inovasi mereka untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pengolahan daging ikan gastor menjadi kapsul kepada rombongan dari Kabupaten Mappi, Papua Selatan. Kegiatan pelatihan sendiri diselenggarakan selama tiga dari mulai dari 21—23 November 2024 di Gedung Ipteks, Politani Pangkep.
Rombongan peserta pelatihan terdiri dari Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UMKM, Kabupaten Mappi serta 11 pedagang pasar. Selain mendapatkan materi, peserta juga langsung mempraktikkan pengolahan ikan gastor menjadi produk inovatif seperti kapsul di Laboratorium Teaching Factory (Tefa) Pangan Hewani Jurusan Teknologi Pertanian Polipangkep.
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian, Agussalim M., menyambut baik kolaborasi antara Politani Pangkep dengan Kabupaten Mappi dalam hal kegiatan pelatihan tersebut.
“Kami berterima kasih karena Polipangkep dipercaya menjadi tempat pelatihan. Kami telah memfasilitasi pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai jual tinggi yang dapat diminati pasar,” katanya.
Menurut Agussalim, ikan gastor selama ini selama ini dianggap sebagai hama di Kabupaten Mappi karena populasinya yang berlebihan dan sifatnya yang karnivora. Namun, dengan inovasi yang dilakukan oleh Politani Pangkep, jenis ikan ini kini dapat diolah menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Kepala Bidang Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mappi, Paulina Tokomonowir, mengapresiasi pelatihan ini.
“Selama ini ikan gastor hanya merugikan karena jumlahnya sangat banyak di rawa-rawa Mappi. Dengan pelatihan ini, kami mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ungkapannya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Budi Daya Perikanan Polipangkep, Ardiansyah, berharap pelatihan ini dapat meningkatkan permintaan ikan gastor di masa depan.
“Jika produk dari ikan gastor diminati pasar, kami berharap ikan ini mulai dibudidayakan untuk menghindari kepunahan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru,” jelasnya.
Pelatihan ini juga dihadiri langsung oleh Direktur Polipangkep, Ketua Jurusan Budi Daya Perikanan, dosen, dan peserta dari Papua Selatan. Dengan kegiatan ini, Polipangkep kembali menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan UMKM sekaligus memberikan solusi atas permasalahan lingkungan di wilayah Indonesia.
“Inovasi ini bukan hanya langkah untuk memanfaatkan sumber daya yang melimpah, tetapi juga bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat menjadi model pengembangan ekonomi berkelanjutan di masa depan,” kata Direktur Polipangkep, Darmawan, terkait kerja sama dan pelatihan pengolahan ikan gastor dengan pemerintah Kabupaten Mappi. (Politani Pangkep/Nan/Cecep)