POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultanbatara) menggelar Pelatihan Peningkatan Kapabilitas Kemitraan Satuan Pendidikan Vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Pelatihan berlangsung di di Hotel Mercure Makassar pada 27 Juni 2024.Konsorsium PTV terdiri atas 4 Politeknik, yaitu Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Polipangkep), Politeknik Bosowa (Poltekbos), dan Politeknik Bombana (Polina).
Pelatihan ini bertujuan menguatkan ekosistem kemitraan antara Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam pengembagan inovasi berbasis potensi daerah Sultanbatara.
Hadir 4 pemateri dalam pelatihan ini, yaitu Heddy R. Agah, Ph.D selaku Tim Pakar Mitras Dudi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud, Lismanto, S.A.P., M.Si. selaku Kepala Balai Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, Teknologi Informsi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK) Kemdikbud, Dr. Ir. Darmawan, M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Polipangkep), dan Latanro MR selaku Assistant Vice President Head of Sumapa PT Indosat Ooredo Hutchinson.
Selaku moderator dalam pelatihan tersebut, Dr. Ir. Isminarti, MT., Wadir II Politeknik Bosowa memandu jalannya diskusi panel dari pemateri pertama, Dr. Ir. Darmawan, MP yang mengangkat tentang “Peran Perguruan Tinggi Vokasi dalam Mewujudkan Inovasi di Sektor Pertanian”.
“Kolaborasi yang erat antara SPV dengan DUDI merupakan kunci utama dalam menghasilkan inovasi yang relevan dan berdampak langsung bagi pengembangan sektor pertanian di daerah Sultanbatara,” terang Direktur Polipangkep.
Menurutnya, dengan meningkatkan kapabilitas kemitraan ini, para lulusan vokasi akan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja serta mampu memberikan solusi-solusi inovatif yang dibutuhkan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Selanjutnya materi dari Lismanto, S.A.P., M.Si. menekankan pentingnya peran BPPMVP KPTK dalam penguatan dan sinergi DUDI dan SPV untuk mendukung inovasi berbasis potensi daerah.
Ia menjelaskan bahwa BPPMVP memiliki peran krusial dalam memfasilitasi kolaborasi yang efektif antara sektor pendidikan vokasi dan industri, sehingga mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang berbasis pada potensi daerah Sultanbatara.
Pemateri yang mewakili DUDI, Latanro MR dari PT Indosat Ooredo Hutchinson, menerangkan tentang pentingnya kolaborasi antara industri dengan SPV.
“Kerja sama yang erat antara sektor industri dengan pendidikan vokasi tidak hanya membuka peluang bagi pengembangan teknologi baru, tetapi juga meningkatkan kualitas SDM yang terampil sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan global”, tuturnya.
Peserta dalam pelatihan ini, yaitu SPV yang merupakan perwakilan 44 SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan 6 LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) hadir dengan tujuan untuk memperdalam pemahaman tentang pentingnya kemitraan DUDI serta memperluas jaringan kolaborasi dengan berbagai sektor industri.
Partisipasi aktif dari para peserta saat pelatihan sangat memperkaya diskusi dan menghasilkan strategi implementasi yang konkret untuk mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah Sultanbatara.