POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Polipangkep menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi Penyelia Halal bagi dosen vokasi Kemdikbud. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 18-27 September 2023 ini diikuti oleh 16 orang peserta yang berasal dari 11 perguruan tinggi vokasi se-Indonesia.
Perguruan tinggi itu seperti Politeknik Negeri Lhokseumawe, Politeknik Negeri Fakfak, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Politeknik Perikanan Negeri Tual, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, Politeknik Negeri Pontianak dan Akademi Komunitas Negeri Rejang Lebong.
Faisal Jafar selaku Ketua Halal Science Center Politani Pangkep, yang juga Ketua Panitia melaporkan bahwa pelatihan penyelia halal ini sudah menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap bulan sesuai permintaan masyarakat.
Pelatihan penyelia halal saat ini merupakan angkatan kedua setekah sebelumnya Politani Pangkep juga memfasilitasi diklat penyelia halal bagi guru SMK se-Indonesia.
“Selain melaksanakan diklat halal, kami juga melakukan pendampingan sertifikasi halal bagi UMK secara gratis yang saat ini telah mencapai 200 usaha mikro dan kecil yang telah menerima sertifikat halal melalui HSC Polipangkep,” ucap Faisal.
Nur Rahmawaty Arma selaku Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Polipangkep menjelaskan bahwa tahun ini Polipangkep diberikan kepercayaan oleh Dirjen Vokasi Kemdikbud untuk melaksanakan 2 paket pelatihan program non degree peningkatan kompetensi dosen vokasi tahun 2023.
Program tersebut dibiayai oleh LPDP yaitu Supervisor Farm Unggas Pedaging yang telah dilaksanakan awal September lalu diikuti 4 Politeknik dan Penyelia Halal yang saat ini sedang berlangsung.
Darmawan selaku Direktur Polipangkep dalam arahannya menjelaskan bahwa Politani Pangkep adalah salah satu dari 2 perguruan tinggi di bawah kemendikbud yang mendapatkan izin untuk melaksanakan pelatihan Penyelia Halal dari BPJPH Kemenag RI.
“Kepercayaan ini tentunya menjadi peluang bagi Politani Pangkep untuk terlibat aktig dalam mendorong akselerasi program sertifikasi halal menuju industri halal terbesar di dunia tahun 2024 yang merupakan program pemerintah saat ini,” ujar Darmawan.
Sebagai salah satu perguruan tinggi bidang pertanian, kewajiban sertifikasi halal terhadap produk makanan dan minuman yang akan mulai berlaku oktober tahun depan menjadi peluang kerja baru bagi lulusan Polipangkep.
Hal ini karena untuk melakukan sertifikasi halal, setiap pelaku usaha wajib memiliki seorang penyelia halal. Untuk itu, fasilitasi pelatihan penyelia halal bagi dosen perguruan tinggi vokasi sudah tepat dalam rangka menyiapkan perguruan tinggi yang akan mensuplai calon tenaga kerja bagi induatri khususnya penyelia halal yang pasti banyak dibutuhkan ke depannya.
(MAN)