POLIPANGKEP.AC.ID, PANGKEP — Polipangkep menggelar pelatihan dan sertifikasi kompetensi supervisor farm unggas pedaging bagi dosen Politeknik bidang peternakan, mulai 4 hingga 13 September.
Pelatihan ini diikuti utusan 4 Politeknik yaitu Politeknik Negeri Jember, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
Nur Rahmawati Arma selaku Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yang sekaligus Ketua Panitia menjelaskan, pelatihan dan sertifikasi ini merupakan program non degree peningkatan kompetensi dosen vokasi. Program ini diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek yang dibiayai LPDP.
Nur bilang, tahun ini Polipangkep ditunjuk sebagai penyelenggara dua program diklat bagi dosen vokasi, yaitu Supervisor Farm Unggas Pedaging yang diikuti perwakilan dari 4 Politeknik dan Penyelaia Halal yang diikuti 11 Politeknik se- Indonesia.
Pelatihan supervisor unggus pedaging ini selain melibatkan dosen Polipangkep, juga narasumber dari industri besar bidang perunggasan seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Bintang Sejahtera Bersama serta beberapa praktisi unggas.
Pelibatan industri diharapkan dapat semakin memuduhkan terciptanya link and match antara dunia pendidikan vokasi dan dunia industri.
Sesi terakhir dari pelatihan ini nantinya akan dilaksanakan sertifikat kompetensi bekerja sama dengan LSP Peternakan Indonesia untuk memastikan pencapaian kompetensi peserta pelatihan.
Direktur Polipangkep Darmawan menjelaskan, Polipangkep sebagai salah satu unit kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus mendukung program Revitalisasi pendidikan vokasi pemerintah, dengan melaksanakan program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Salah satunya adalah peningkatan kompetensi dosen vokasi.
Pemilihan tema unggas pedaging ini dikarenakan unggas merupakan salah satu komoditas prioritas pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan, namun industri perunggasan di Indonesia masing menghadapi masalah yang kompleks, mulai dari kebijakan, harga, pakan, teknologi, lingkungan, SDM, konsumsi rendah dan lain sebagainya.
“Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perguruan tinggi. Olehnya itu, melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dosen yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kompetensi lulusan sebagai calon tenaga kerja industri unggas masa depan”, ujar Darmawan.
(MAN)