PANGKEP, DITJEN VOKASI — Budi daya udang menjadi salah satu usaha yang cukup menjanjikan di Indonesia. Dalam kegiatan budi daya udang, memilih benur udang yang baik menjadi tahap awal yang akan menentukan keberhasilan budi daya.
Dosen Jurusan Budi Daya Perikanan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep), Muhammad Iqbal, mengatkan pentingnya pemilihan benur udang yang baik di tahap awal budi daya.
“Dengan kualitas benur yang baik serta treatment yang tepat selama proses budi daya maka potensi keberhasilan budi daya udang akan lebih tinggi,” kata Muhammad Iqbal.
Lantas bagaimana memilih benur yang baik? Berikut adalah tipnya.
1. Ukuran Seragam
Pastikan memilih benur dengan ukuran yang sama dan seragam. Menurut Muhammad Iqbal, keserahaan ukuran benur ini sebaiknya lebih dari 80 persen. Ukuran benur yang seragam, setidaknya akan menjadi awal yang baik untuk mendapatkan panen udang dengan ukuran yang sama. Dengan demikian, hasil panen akan lebih mudah dijual karena ukuran udang yang seragam.
2. Bentuk Benur
Benur yang bagus biasanya berbentuk panjang, transparan, dan langsung. Panjang untuk benur udang windu yang baik biasanya sekitar 12 mm, sementara udang vaname sekitar 7 mm.
Bentuk tubuh yang lurus dan langsing terutama ketika berenang merupakan penanda benur udang berkualitas. Sementara itu, benur yang tidak sehat cenderung memiliki tubuh yang membelok dan tidak sejajar. Selain itu, benur udang yang baik memiliki badan yang transparan, mata mengkilap dan tidak ada bercak pada bagian kulit. Antena benur juga utuh, dapat membuka, dan menutup dengan sempurna.
3. Usus Penuh (Tidak Putus atau Kisut)
Kondisi usus benur yang penuh biasanya dapat menjadi penanda bahwa benur tersebut berkualitas. Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan benur berjalan normal. Jika usus benur dalam kondisi kosong, biasanya mengindikasikan nafsu makan udang yang menurun baik karena sakit atau benur dalam kondisi stres.
Untuk mengetahui usus udang yang berisi atau tidak, hal ini bisa dilakukan dengan pengamatan secara langsung. Warna benur yang transparan memberikan kemudahan dalam mendeteksi kondisi usus udang, apakah penuh atau kosong.
4. Gerakan Lincah Melawan Arus
Benur udang yang sehat biasanya akan selalu aktif berenang dan lincah. Selain menempel di dasar kolam ketika terjadi pergerakan air, benur berkualitas biasanya selalu berenang menentang arus.
5. Fototaksis Positif
Fototaksis positif yang dimaksud adalah kecenderungan gerakan benur mendekati atau mengikuti cahaya.
6. Mengantongi Sertifikat SPF dan SPR
Indikator lain dari benur yang berkualitas dan tangguh adalah bahwa benur tersebut bersertifikasi Specific Pathogen Free (SPF) dan Specific Pathogen Resistant (SPR) yang artinya benur sudah terbukti bebas dan tahan penyakit.
Benur SPF berarti benur steril dan terbebas dari patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Sementara itu, SPR berarti karakteristik genetik udang yang memiliki sifat tahan terhadap jenis patogen tertentu. (Nan/Cecep)