Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang memberikan kesempatan bagi Dosen vokasi untuk belajar ataupun magang di luar negeri selama 4 minggu mulai dari tanggal 24 Oktober -18 Nopember 2022. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan, keterampilan membangun relasi, dan mengembangkan pemikiran analitis. Kolaborasi dengan industri menjadi fokus dari program ini agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman kerja dan wawasan industri/bisnis. Pemerintah Indonesia mengirimkan 12 dosen dari berbagai Perguruan tinggi Vokasi atau Politeknik seindonesia di Coventry University. Salah satu dosen dari Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan program studi Agroindustri dan sebagai Sekretaris Senat, Dr. Reta, S.TP., M.Si, mengikuti program Vocational Universities Leaders:Internship Programme yang berfokus pada penguatan tata kelola perguruan tinggi di Coventry University.
Global Leadership Programme (GLP)
GLP merupakan kuliah yang bertujuan untuk melatih para calon pemimpin dalam meningkatkan soft skills dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan diri. Interaksi antar budaya juga merupakan salah satu aspek penting di GLP, dimana kita mendiskusikan suatu topik bersama mahasiswa dari negara-negara yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Beberapa hal yang dipelajari adalah teknik wawancara, komunikasi yang efektif, kerja sama tim, membangun relasi, pengembangan kepemimpinan, presentasi yang baik dan benar, dan komunikasi antar budaya.
Program Penguatan Tata Kelola Perguruan Tinggi untuk dosen
Tidak hanya mahasiswa penerima beasiswa IISMAVO yang belajar di Coventry University, dosen-dosen vokasi juga memiliki kesempatan mengikuti Vocational University LeadersInternship Programme. Dr. Reta, S.TP., M.Si, dosen program studi Agroindustri dan juga sebagai Sekretaris Senat menjadi salah satu pengajar yang mengikuti program ini. Para pengajar diberikan pelatihan untuk mengelola perguruan tinggi serta menciptakan inovasi bagi perguruan tinggi asal dengan mengidentifikasi berbagai masalah yang harus diatasi, menentukan target yang ingin dicapai, membuat roadmap, dan mencari solusi dari masalah tersebut. Tidak hanya seputar birokrasi dan administrasi, melainkan juga bagaimana merubah mindset para pemegang jabatan kampus sebagai langkah awal menuju perubahan.
Belajar Merancang Kolaborasi dengan Industri
Salah satu hal yang menjadi fokus kegiatan ini adalah bagaimana membangun relasi dan kerja sama dengan industri, mengenalkan industri pada dunia akademik serta riset bersama industri. Industri yang dikunjungi adalah Alton Towers yang merupakan mitra Malone Group, serta pabrik mobil Mini Cooper. Di pabrik mobil Mini Cooper, proses pembuatan mobil dijelaskan dengan rinci oleh pemandu. Selain itu para dosen juga melakukan tur ke fasilitas Coventry University seperti perpustakaan dan mengunjungi Manufacturing Technology Centre.
“Sama seperti mahasiswa-mahasiswa IISMAVO lainnya, selama kegiatan disini para dosen sangat terbantu oleh Prof. Benny Tjahjono yang menyiapkan segala hal, mulai dari akomodasi, jadwal kegiatan yang tersusun rapi dengan mengundang beberapa Professor untuk setiap jadwal materi serta narsumber dari setiap industri yang sudah menjadi partner Coventry Universit, dan memandu kita dalam mengenal kota Coventry”, ujar Reta. Melalui kegiatan ini, diharapkan para dosen bisa memberikan inovasi melalui bekal yang telah dipelajari di Coventry University. Dalam berbagai kegiatan kunjungan industri, kita didampingi oleh Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS) ( https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/ ). CBiS adalah salah satu research centre unggulan di Coventry yang mempunyai jejaring industri yang luas