POLIPANGKEP.AC.ID – PANGKEP, Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Pangkep dan Capiz University adakan orientasi pertukaran mahasiswa secara virtual pada Senin, 22 Agustus 2022.
Program Student Exchange dilaksanakan selama 3 pekan dengan mengikutsertakan 27 mahasiswa Jurusan Peternakan Politani Pangkep dan 21 mahasiswa Capiz University bidang ilmu Animal Science dan Veterinary.
SEATVET Student Exchange Program merupakan salah satu refleksi pergerakan Politani Pangkep menuju World Class sesuai tema Dies Natalis yang diusung tahun ini “Politani Pangkep Bergerak, Politani Pangkep Berprestasi”.
Orientasi SEATVET Student Virtual Exchange Program menghadirkan CapSU Dumarao Satellite College Director, Dr. Marie Jean P Penson dan Coordinator Program Animal Science, Dr. Emely J Escala.
Sesi orientasi dibuka dengan perkenalan dari team teaching Capiz University, dilanjutkan dengan perkenalan satu persatu mahasiswa Politani Pangkep. Selain itu, Mis Emely tak lupa menjelaskan schedule perkuliahan selama 3 pekan ke depan.
Dr Marie Jean P. Penson, dalam sambutannya menjelaskan harapan kerja sama di bidang pertukaran pelajar ini dapat membawa manfaat untuk kedua belah pihak dan kelak dapat melanjutkan kerja sama tersebut.
Panitia Student Exchange dari Politani Pangkep juga melaksanakan orientasi bersama sejumlah mahasiswa Capiz University. Orientasi ini meliputi kegiatan perkenalan tim Dosen Politani Pangkep dan penjelasan mengenai jadwal perkuliahan serta tata tertib program Student Exchange.
Gusni Sushanti selaku Koordinator Kerjasama Luar Negeri mengatakan bahwa Politani Pangkep sudah menyelenggarakan program Student Exchange sejak 16 Mei 2022. Prodi peternakan ini adalah program studi ke-11 yang melaksanakan program Student Exchange secara virtual.
“Ini adalah yang ke-11 kalinya kami menyelenggarakan program Student Exchange secara virtual dalam tahun 2022. Sebelumnya sudah ada program studi di bidang perikanan, pertanian, agroindustri dan administrasi bisnis”, ujarnya.
Ummul Masir, selaku PIC program Student Exchange Jurusan Peternakan berharap agar program kerja sama internasional ini bisa terus dilaksanakan dan ditingkatkan untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam bidang sains peternakan.
“Semoga program ini tetap berlanjut sampai kegiatan retooling agar menghasilkan mahasiswa dan dosen yang semakin berkompeten,” pungkasnya.